PERAWATAN KLIEN TERMINAL
TANATOLOGI
Tanatologi berasal dari kata thanatos ( yang berhubungan dengan kematian ) dan logos (ilmu).
Tanalogi adalahbagian dari ilmu kedokteran forensik yang mempelajari kematian dan perubahan yang terjadi setelah kematian serta faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut.
Tanatologi berasal dari kata thanatos ( yang berhubungan dengan kematian ) dan logos (ilmu).
Tanalogi adalahbagian dari ilmu kedokteran forensik yang mempelajari kematian dan perubahan yang terjadi setelah kematian serta faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut.
FASE TERMINAL
Fase terminal yaitu fase akhir dari kehidupan, ini merupakan kepastian bagi semua makhluk hidup yang dapat dikenal secara klinis dengan tanda kematian berupa perubahan pada tibuh mayat.
Fase terminal yaitu fase akhir dari kehidupan, ini merupakan kepastian bagi semua makhluk hidup yang dapat dikenal secara klinis dengan tanda kematian berupa perubahan pada tibuh mayat.
BEBERAPA PENGERTIAN
- mati ( somatik )
adalah ketidakaktifan ke-3 sistem (SSP, Peredaran darah/kardiovasjuler, pernafasan yang irreversible)
- mati serebral
Hanya satu sistem saaja yang tidak aktif yakni SSP.
- mati suri
Ketidakaktifan ke-3 sistem yang reversible.
- mati seluler
kematian sel - sel organ tertentu yang timbul setelah kematian klinik/somatik.
KEHILANGAN / LOSS
Kehilangan adalah situasi aktual atau potensial dimana seseorang, objek yang dihargai sehingga dirasakan tidak berharga seperti semula ( Davis, Workman, Lehman & Silver ).
A. Jenis - jenis Kehilangan
- Kehilangan objek eksternal ( contoh : Kecurian, Kehancuran akibat bencana alam)
- Kehilangan lingkungan yang dikenal ( contoh : Berpindah rumah, dirawat di RS, Berpindah pekerjaan )
- Kehilangan sesuatu atau seseorang yang berarti ( contih : Pekerjaan, Kepergian anggota keluarga, binatang peliharaan )
- Kehilangan suatu aspek diri ( contoh : Anggota tubuh dan fungsi psikologis atau fisik )
- Kehilangan hidip ( contih : Anggota keluarga, Teman dekat )
B. Dampak Kehilangan
- Masa Kanak - kanak
Mengancam kemampuan anak - anak untuk berkembang.
kadang - kadang regresi.
merasakan takutditinggalkan atau dibiarkan sendiri.
- Masa Remaja dan Dewasa
Disintegrasi dalam keluarga.
Kematian pada ortu dianggap wajar.
Merasa bagian dari generasi terdahulu sudah layak untuk mati.
- Dewasa Tua
Kematian pasangan suatu pukulan.
Masalah - masalah kesehatan suatu pukulan.
BERDUKA ( GRIEVING )
Berduka adalah reaksi emosional terhadap kehilangan.
Berkabung ( Mourning ) adalah perasaan didalam dan reaksi keluar orang yang ditinggalkan ( dipengaruhi oleh kebudayaan & kebiasaan ).
Respon Berduka
Respon berduka seseorang terhadap dapat melalui tahap - tahap berikut (Kubler-Ross, dalam Potter dan perry, 1997 )
- Tahap pengingkaran ( Denial )
- Tahap marah
- Tahap tawar - menawar ( Bergaining )
- Tahap Depresi
- Tahap penerimaan
DYING ANDDEATH
Klien yang sedang Dying mempunyai harapan - harapan untuk mati bila memungkinkan terpenuhi.
A. Tanda Klinis Mendekati Kematian
- Hilangnya tonus otot
- Sirkulasi melemah
- Perubahan tanda - tanda vital
- Kegagalan sensori
- Dilatasi pupil
- Tidak bisa bergerak
- Reflek hilang
- Nadi naik kemudian turun
- Respirasi Cheynes stokes
- Mengorok
- TD menurun
- Terhentinya napas, nadi, TD
- Hilangnya respon terhadap stimulus eksternal
- Pergerakan otot tidak ada
- Enchepalogram datar
- Yang berhak menyatakan kematian secara legal adalah Dokter.
- Takut
- Putus asa
- Bantu klien meninggal dengan tenang
- Kurangi kesepian, Depresi, takut
- Jaga rasaaman, harga diri & martabat
- Pertahankan harapan yang ada
- Berikan rasa nyaman
- Membantu klien meninggal dengan tenang
- Membantu klien mengatasi kesepian, depresi, & takut
- Mempertahankan rasa aman dan harga diri
- Membantu klien menerima kenyataan
- Memberi perasaan nyaman
- Suport spiritual.
- Tempatkan dan atur jenazah pada posisi anatomis
- Singkirkan pakaian / alat tenun
- Lepaskan semua alat kesehatan
- Bersihkan tubuh dari kotiran dan noda
- Tempatkan kedua tangan diatas abdomen & dan ikat pergelangannya ( sesuai kepercayaan )
- Tempatkan satu bantal dibaewah kepala
- Tutup kelopak mata
- Katupkan rahang / mulut, kemudian ikat& letakan gulungan handuk dibawah dagu
- Beri kartu atau tanda pengenal
- Bungkus jenazah denagan kain panjang